Konituban.com – Sejumlah remaja berusia belasan tahun tengah asik bersepeda di kawasan Hutan Jati tak jauh dari jalan raya tanjakan Koro, Kecamatan Merakurak Tuban.
Dengan menggunakan sepeda jenis Mountain Bike (MTB), mereka para atlet balap Sepeda Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Pengurus Kabupaten (Pengkab) Tuban ini, tetap berlatih selama Pandemi Covid 19 demi menjaga kebugaran dan skill.
Tidak dipungkiri Pandemi Covid 19 yang berimbas pada pembatasan aktifitas sosial lebih dari satu tahun ini, membuat para atlet dan pelatih rindu akan kejuaraan yang menjadi tujuan setiap kegiatan latihan.
Karen, kejuaraan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan pembinaan, juga dapat menjadi bahan analisa kekuatan lawan serta kelemahan yang dapat menjadi peluang dalam setiap event kejuaraan.
Katua harian ISSI Kabupaten Tuban, Muji Slamet mengatakan, meski ditengah pembatasan kegiatan, latihan dan pembinaan masih intensif dilakukan, kebugaran dan skill atlet harus tetap dilatih dan ditingkatkan, minimal dipertahankan, agar sewaktu-waktu dibuka kompetisi para atlet sudah ada persiapan.
“Latihan intensif dilakukan, memang tidak mudah karena terbentur pembatasan, kompetisi sebagai alat ukur hasil latihan juga belum diijinkan,” kata Muji Slamet.
Pelatih Balap Sepeda Tuban, Binta Rohani yang mendampingi langsung seluruh kegiatan atlet mengungkapkan kerinduanya akan kegiatan kompetisi, menurutnya mental atlet akan sulit terbangun tanpa kegiatan kejuaraan yang mempertemukan mereka dengan lawan main dari daerah lain.
Disamping itu, rutinitas kejuaraan juga dapat mengasah kemampuan para atlet, dengan belajar bersama di medan kejuaraan.
“Mental anak-anak, sulit terbangun, karena yang mereka temui hanya rekan-rekan sendiri, beda jika berkompetisi dengan daerah lain, mereka akan belajar dan lebih banyak mendapatkan pengalaman dilapangan,” ungkap Binta.
Kerinduan akan kompetisi tidak hanya dialami oleh insan Olahraga Balap sepeda, Cabang olahraga lainya dibawan naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tuban, juga merasakan hal yang sama.
Latihan masih terus mereka lakukan, namun seakan tanpa batas waktu tunggu, kebijakan pembatasan menghalangi mereka berkompetisi dengan melibatkan banyak orang, dengan tujuan mencegah penyebaran Covid-19.
“Curhatan rekan-rekan pelatih dan pengurus hampir semuanya sama, mereka berharap pandemi ini segera berakhir, sehingga kompetisi dapat dijalankan,” ujar Sekertaris KONI Tuban Zaenal Maftuhien.
Menurut Zaenal, beberapa cabang olahraga hanya dapat melaksanakan kompetisi secara virtual, namun demikian, banyak kelemahan dari kompetisi system daring tersebut. Disamping itu tiadanya kompetisi juga membuat jenuh para atlet yang tidak dapat mengeksplor kemampuan mereka secara penuh akibat pembatasan pembatasan yang ada.
“Kalaupun kompetisi dilaksanakan secara virtual belum bias memuaskan kerinduan para atlet, apalagi tidak semua dapat melaksanakan kompetisi virtual ini,” ungkapnya.
Ditambahkan, pengurus KONI Tuban sendiri sampai hari ini belum berani mengeluarkan izin berkegiatan, karena belum ada petunjuk resmi dari KONI Provinsi maupun KONI pusat.
”Kami tidak mau ambil resiko, masih menunggu petunjuk Provinsi maupun Pusat soal izin kegiatan,”pungkasnya. (LUK)