Konituban.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Timur, menunda Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) yang semula direncanakan tahun 2021 menjadi tahun 2022.
Penundaan tersebut sesuai keputusan rapat anggota KONI Jatim 2020 yang dilaksanakan secara daring melalui video converence di gedung KONI Jatim Kamis (25/06/2020) kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum KONI Kabupaten Tuban H Mirza Ali Manshur, ST., MM yang juga mengikuti rapat, meminta kepada seluruh Cabor yang ada dibawah KONI Tuban, tetap giat berlatih dan mematuhi protokol kesehatan Covid 19 selama melaksanakan program latihanya.
Diharapkan penundaan gelaran Porprov tidak menyurutkan seluruh pengurus Cabor, pelatih dan atlet untuk tetap meningkatkan kemampuanya, apalagi tahun ini juga tidak akan ada kejuaraan baik dalam daerah maupun luar daerah yang dapat diikuti para atlet.
“Sementara belu megijinkan kegiatan dalam daerah dan tidak mengikuti kegiatan luar daerah bagi semua atlet KONI Tuban,” tegas Mirza.
Mirza juga menjelaskan, meskipun ada penundaan, persiapan atlet cabor di Tuban untuk menghadapi Porprov tetap dilaksanakan, diantaranya tetap menjalankan Puslatkab sistem training from home, dan jika memungkinkan saat kondisi membaik akan melaksanakan Puslatkab secara tertutup.
“Pak Ketum KONI Jatim sangat berhati hati dalam mencegah dan menghadapi covid 19, pihaknya berpesan keselamatan atlet jauh lebih penting, makanya tetap menerapkan training from home,” ungkap Mirza.
Disampikan pula, dari empat daerah yang rencananya akan menjadi tuan rumah Porprov Jatim. Hanya satu daerah yang siap melaksanakan di tahun 2021, yakni Kabupaten Jember. Sementara tiga daerah lainya yakni Situbondo, Bondowoso dan Lumajang mengusulkan penundaan gelaran tersebut.
“Dalam menyiapkan Porprov, apabila dilaksanakan 2021 hanya Kabupaten Jember yang siap,” terang Mirza.
Mirza meminta, agar atlet dan pelatih tetap giat berlatih, menjaga kebugaran dan tidak mengabaikan protokol kesehatan selama pandemi ini.
“Patuhi protokol agar selamat, kedua Sehat, baru memburu prestasi,” pinta Mirza.
Dikonfirmasi terpisah, pengurus Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jawa Timur, Surtiono mengatakan, penundaan tersebut tidak akan mempengaruhi usia atlet peserta Porprov, cabang olahraga sepeda balap, sebab akan ada penambahan batasan usia satu tahun sesuai dengan masa penundaan Porprov.
“Batasan usia tetap, mengikuti 16 tahun, karena penundaan 2022 berarti nambah satu tahun menjadi 17 tahun, atau tetap kelahiran 2005,” pungkas Surtiono. (Uki).