
Konituban – Pasca kemenangan tim Persatu Tuban 2-0 atas PSBK Blitar pada laga terakhir Indonesia Soccer Championship (ISC) B (7/8) kemarin, manajemen mengucapkan banyak terimakasih atas doa dan dukungan dari masyarakat maupun suporter fanatik Ronggomania.
Meskipun Persatu mampu meraih posisi 4 di klasemen grup 6, menejemen bakal mengevaluasi internal tim sepanjang berkiprah di ISC B tahun ini. “Menejemen Persatu Tuban berterimakasih atas semua pihak yang telah mendukung sejauh ini dan semoga prestasi tahun depan lebih baik,” kata Menejer Persatu Tuban, Fahmi Fikroni, Senin (8/8).
Selama berkiprah di ISC B yang diselenggarakan operator PT Gelora Tri Susila Semesta, Persatu telah mendapatkan banyak pengalaman dari laga tandang maupun kandang. Tercatat perolehan poin dari 10 pertandingan sejak tanggal 1 Mei 2016, hingga 7 Agustus 2016 sebanyak 12 poin terhitung dari total 3 kemenangan, 3 seri, dan 4 kalah.
Pihak menejemen juga telah banyak mengambil kebijakan konstruktif, mulai perubahan pelatih, hingga memperoleh sanksi disiplin akibat ulah pendukung yang kurang bertanggung jawab. Sebab pada laga perdana melawan Persepam Madura, salah satu pendukung Persatu menyalakan flare .
Sehingga berpijak pada pasal 61, 69, dan 70 kode disiplin ISC. Persatu Tuban dihukum denda, karena melanggar pasal 60 huruf (b) dan (e) kode disiplin ISC. Pihak GTS memberikan denda Rp10 juta kepada menejemen Persatu. Hal tersebut sangat disayangkan oleh semua pihak dan semestinya insiden tidak terjadi.
Pada bulan Juni 2016 lalu, sesuai hasil rapat manajemen Persatu yang digelar pada hari Kamis (9/6), pelatih Mursyid Efendy tidak diperpanjang lagi kontraknya. Pertimbangannya dari enam laga yang dilakoni, Persatu baru meraih lima poin.
Pelatih yang berlisensi Nasional itu, belum mampu mengorbitkan Persatu dalam laga ISC B. Kekecewaan menejemen bertambah saat dua pertandingan terakhir, Laskar Ronggolawe hanya mengantongi satu poin saat bermain imbang 2-2 melawan PSBK Blitar.
“Pihaknya akan terus mengevaluasi Persatu menyeluruh, sehingga pada kompetisi mendatang timnya dapat tampil lebih baik lagi serta memenuhi target,” imbuh anggota DRPRD Tuban ini.
Tidak hanya itu, pada hari Minggu (10/07) Manajemen Persatu telah mencoret Gelandang Serang M. Nasir. Pencoretan pemain asal Kecamatan Palang ini, bukan tanpa sebab. Salah satu pemain andalan Persatu tersebut di pertengahan kompetisi ISC B, perilaku kedisiplinannya menurun drastis, mulai jarang latihan dan kurang loyal terhadap tim.
Sehingga pemberhentian M. Nasir dari skuad Persatu, dirasa tepat mengingat tim terus membutuhkan pemain yang loyal dan mampu mengharumkan nama Bumi Wali.
Menilik kiprah Persatu sejak bergulirnya kompetisi tahun ini, menurut menejemen berjalan di luar ekspektasi dan target. Sehingga apapun hasil terakhir dalam ISC B, itulah usaha maksimal dan dukungan untuk mewujudkan prestasi sepak bola di Bumi Wali. (ron)