Konituban.or.id. – Pengurus Askab PSSI Tuban 2023 – 2027 resmi dilantik di Pendapa Kridha Manunggal Tuban. Dalam pelantikan tersebut pengukuhan dilakukan oleh pengurus Asprov PSSI Jatim yang disaksikan langsung oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Farizki, Forkopimda dan tamu undangan.
Setelah pelantikan Askab PSSI Tuban akan langsung fokus pada pembinaan usia dini untuk memunculkan bibit-bibit muda berbakat. Kemudian juga peningkatan sumber daya manusia (SDM) menjadi tujuan pembenahan oleh pengurus baru ini.
Ketua Askab PSSI Tuban Budi Sulistiyono mengatakan, untuk pembinaan sepak bola di semua usia telah terbentuk 31 klub internal yang tersebar di seluruh kecamatan.
Lalu 23 sekolah sepak bola (SSB), dan sudah terafiliasi 8 ke Asprov Jatim. Sementara untuk pelatih di Tuban ada 48 orang, dengan rincian satu memiliki lisensi B, sepuluh lisensi C dan 37 yang memiliki lisensi D.
‘’Dari jumlah tersebut belum bisa kami katakana itu ideal,’’ ujarnya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada Asprov PSSI Jatim memberikan dispensasi kepada Askab Tuban bahwa SSB yang bisa terafiliasi bukan hanya yang yang punya lisensi C, tapi SSB yang pelatihnya hanya memiliki lisensi D bisa terafiliasi ke Asprov Jatim.
Setelah ini, Budi, sapaannya, berharap akan terlaksana roda kompetisi rutin, sehingga nantinya klub internal dari askab bisa semakin baik.
‘’Harapannya nanti bisa punya klub yang berkompetisi di tingkat liga 3, liga 2 dan liga 1,’’ imbuhnya.
Sebab, dengan klub yang bisa berkompetisi tingkat nasional itu akan memotivasi anak-anak yang berada di pembinaan usia dini. ‘’Karena dengan klub itu akan ada kejelasan ketika mereka memasuki tahap profesional,’’ tutupnya.
Sementara itu, Sekjen Asprov Jatim Dyan Puspito Rini mengatakan, pembinaan pemain usia dini itu sangat penting dilakukan, karena ketika sejak dini diajarkan teknik sepak bola, ketika dewasa dan memasuki klub profesional tidak akan kesulitan saat diberikan teknik sepak bola.
‘’Maka pentingnya memberikan lisensi D kepada guru olahraga di tingkat SD, sehingga bisa memberikan pembinaan sejak dini,’’ imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga menekankan pentingnya kompetisi yang rutin. Karena standarnya satu bulan anak bisa bermain minimal 100 menit.
‘’Jadi setelah anak pembinaan langsung main, begitu seterusnya,’’ tegasnya.
Bupati Tuban Aditya Halindra Farizki berharap Tuban bisa kembali memiliki klub kebanggaan yang bisa berkompetisi di tingkat nasional baik liga 2 atau liga 1.
‘’Karena untuk kualitas pemain sepak bola dari bibit muda Tuban tidak kalah dari daerah lain, sudah terbukti banyak pemain asal Tuban yang memperkuat klub-klub di kabupaten lain,’’ klaim Bupati Lindra.
Untuk mencetak klub kebanggan itu bupati meminta, salah satunya pembenahan SDM di sepak bola dan pembinaan usia dini menjadi fokus Askab PSSI Tuban yang baru saja dilantik ini. Tujuannya agar bibit-bibit muda berbakat asal Bumi Wali dalam dunia sepakbola akan bermunculan.
‘’Makanya kompetisi sepak bola di Tuban harus di sering diselenggarakan,’’ ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengajak Askab PSSI Tuban menyiapkan kompetisi paling tidak satu tahun empat kali dari tingkat kabupaten hingga provinsi.
‘’Rencana Maret ini Gor saya buka dan di sana sudah bisa siapkan lapangan sepak bola standar nasional, nanti bisa kompetisi digelar,’’ janji Bupati. (Kh)