KoniTuban.com – Karate-do Gojukai di Kabupaten Tuban tidak hanya berkembang secara kuantitas peserta didiknya. Secara kualitas olahraga yang baru eksis selama tiga tahun ini mampu berbicara di level Asia Pasifik.
Terbukti sebanyak tiga atlit muda asli Bumi Wali, berhasil menyabet medali dalam ajang The Asean Pasific Gojukai Karate-do Championship yang diikuti 18 negara. Mereka adalah Kurniawan Afrizal Bringasmara, M Hadaya Asyam Fari dan M Riza Firnanda, yang masih berststus pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Berkat kegigihan, dan kerja kerasnya dalam berlatih, ketiga atlit ini mampu mempersembahkan medali meski harus bersaing melawan 403 atlit. Peserta antara lain berasal dari Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Hongkong, India, Iran, Jepang, Kazakhstan, Malaysia, Macau, Nepal, Thailand, Taiwan, Singapura, Srilanka, Pilipina, dan Indonesia selaku tuan rumah
Dalam perhelatan seni beladiri akbar ke enam tersebut, Kurniawan Afrizal Bringasmara, dan M Hadaya Asyam Fari berhasil meraih medali emas dengan menyabet juara 1 Kelas Bungkai Kumite 14-17 Tahun. Sementara M Riza Firnanda berhasil meraih medali perak, setelah menjadi Juara III kelas Kumite Individual Male Cadets + 70 Years.
Ketiga atlit hasil didikan pelatih Budi Herianto ini, mengaku bangga dan terharu karena tanpa diduga telah berhasil meraih prestasi. Padahal motivasi awal mereka ikut berlatih beladiri hanya untuk berolahraga.
“Awalnya ya hanya ikut saja, setelah tanding ternyata saya memiliki kemampuan yang cukup membagakan bagi diri saya sendiri,” kata Kurniawan Afrizal Bringasmara.
Kurniawan yang kala itu didampingi M Hadaya Asyam Fari itu, menambahkan, dukungan orangtua sangat berpengaruh terhadap prestasi yang mereka raih. “Termasuk dukungan dari pelatih dan teman-teman,” tambah M Hadaya Asyam Fari.
Sebenarnya, tutur Kurniawan, ayahnya yang pecinta bola menaruh harapan besar agar dirinya kelak menjadi penjaga gawang handal. Putra pasangan Abdul Jamil dan Ny Lusiana, asal Kelurahan Kembangbilo, Kecamatan Tuban ternyata malah lebih berbakat di bidang olahraga seni beladiri.
Melihat putranya tak serius berlatih sepakbola, sang ayah kemudian mendaftarkannya ke pusat pelatihan Karate-do Gojukai binaan Budi Herianto.
“Ayah dulu menginginkan saya menjadi penjaga gawang sepakbola tapi saya kurang berminat,” kata Kurniawan seraya menambahkan, karena saya dianggap tidak serius akhirnya didaftarkan klub karate. Pertama kali ikut Karate saya kelas dua SD.
Kini remaja kelahiran 8 November 2000 itu sudah banyak meraih prestasi. Keberhasilan itu tak lepas dari kerja keras, dan usahanya untuk terus berlatih disela-sela kesibukannya sebagai pelajar.
Siswa Kelas IX SMPN 1 Tuban ini harus membagi waktu untuk belajar dan berlatif Karate. Latihan fisik dan materi terus dia lakukan.
“Termasuk tak melupakan meminum vitamin, untuk menjaga stamina,” jelas Hadaya Asyam Fari saat ditemui majalah Formasi usai latihan di halaman Pendapa Kecamatan Tuban.
Kini atlit muda kelahiran Tuban ini sedang berupaya menambah porsi latihan. Mereka mempersiapkan diri mengikuti kejuaraan dunia Karate-do Gojukai yang rencananya akan digelar di Kanada tahun 2017 mendatang.(*)