Konituban.com – Manajemen kesebelasan Bumi Wali FC (BWFC) Tuban, telah mengadukan pelatih Persibo Bojonegoro, atas tuduhan pemukulan terhadap seorang pemain Bumi Wali FC (BWFC) bernomor punggung 5.
Pasalnya, dalam laga pertandingan Liga 3 anatar Persibo melawan BWFC di Stadion Letjen Sodirman Bojonegoro pada rabu sore (10/5) lalu. Terjadi insiden yang melibatkan pelatih Persibo dengan seorang pemain BWFC.
Aisten Pelatih BWFC Tuban, Didik Mariadi, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah mengajukan protes ke Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur untuk ditindak tegas, baik secara lisan maupun tertulis.
“Saya sudah adukan ke Pengawas Pertandingan terkait insiden yang terjadi dalam pertandingan Rabu kemarin,” Kata Didik sapaan akrabnya.
Menurut pengakuan pemain BWFC bernomor punggung 5, ia sempat terkena pukul pelatih Persibo di bagian ulu hati, sehingga memicu emosi anak-anak BWFC.
Didik berharap, usai kejadian di Stadion Letjen H. Soedirman Bojonegoro, rabu kemarin, menjadi pembelajaran bagi semua pihak, mulai pemain, wasit dan official untuk menjunjung sportifitas.
Sementara itu, Pelatih Persibo Bojonegoro, I Putu Gede, saat dikonfirmasi mengaku, hanya mendorong pemain BWFC bernomor punggung 5 agar menjauh dari keributan, bukan memukul.
“Saya tidak memukul, kalau saya memukul, sudah pasti pemain BWFC tersebut bakal jatuh, saya hanya berusaha menjauhkan dari keributan,” kata I Putu dalam pembelaannya.
Di sisi lain, pengawas pertandingan laga Rabu sore tersebut, M Wahyudin, mengaku, dirinya memang melihat ada keributan di menit akhir pertandingan.
Terkait insiden pelaporan dan protes Managemen BWFC tersebut, pihaknya telah menerima dan akan menyampaikan serta mendiskusikan dengan Asprov PSSI jatim.
“Kita terima laporan dan aduan dari Pihak Managemen dan segera kita tindak lanjuti,” kata Wahyudin.
Diketahui, insiden kericuhan antara Persibo dan BWFC tersebut, dipicu akibat gol pemain BWFC yang dianulir Asisten Wasit (AW) 1 dan dugaan pemukulan yang dilakukan pelatih Persibo. (Cho)
