Konituban– Eksebisi atau demonstrasi, cabang olahraga (Cabor) paralayang dalam rangka pekan Olah Raga Kabupaten (Porkab) Tuban 2016, digelar di Bukit trantang, Desa Trantang Kecamatan Kerek, Tuban kemarin (16/10).

Aksi para atlet paralayang Tuban yang direncanakan akan melakukan eksebisi selama tiga hari ditempat itu, menyedot perhatian warga yang penasaran untuk melihat aksi para atlet terjun dari bukit yang berada di area Perhutani Tuban.
Ketua Cabang Olahraga Paralayang, Masrondi mengatakan, sampai tahun ini olahraga paralayang di Tuban masih eksebisi, hal ini dikarenakan keterbatasan atlet sekaligus peralatan yang ada.
”Karena Tuban hanya ada empat atlet yang berlisensi terbang, tahun ini kami masih eksebisi, belum kompetisi, ajang ini juga sebagai latihan dan persiapan kami untuk porprov 2019 mendatang,” terang Rondi.
Dalam eksebisi tersebut, empat atlet Tuban yang seluruhnya sudah memiliki lisensi terbang PL 1 bertanding pada kelas ketepatan mendarat, yakni ketepatan menempati titik pendaratan yang ditentukan.
“Kami coba dengan kelas ketepatan mendarat, kami akan agendakan dengan menentukan titk tertetu, atlet kita semuanya PL 1, mungkin ada 55 kali penerbangan dan butuh ujian untuk naik peringkat,” kata Rondi.
Masrondi berharap, dengan sering melakukan eksebisi dan latihan seperti ini akan muncul minat pelajar untuk menjadi atlet dan muncul bibit baru atet paralayang, terutama untuk atlet putri, dan saat ini di Tuban sudah ada beberapa bakal atlet putri yang sudah mulai belajar bersama tim paralayang Tuban.
“Kami berharap semakin banyak muncul peminat paralayang dan atlet, Tuban punya medan yang bagus, dan ini sangat mendukung, sayang kalau tidak muncul atlet disini,” kata Masrondi.
Sementara itu dilokasi penerbangan, ratusan warga memadati bukit yang saat ini sudah disediakan landasan terbang untuk atlet, warga yang sebagian besar merupakan warga Trantang dan sekitar Kerek, antusian menyaksikan aksi para atlet Tuban.
“Sangat menghibur karena aksi para atlet ini jarang bisa dilihat, hanya pada waktu-waktu tertentu saja” ujar Yono, warga Trantang.
Tidak hanya di lokasi start, penoton juga padat disekitar tempat mendarat dan mereka bergerombol untuk menyaksikan eksebisi cabang paralayang itu. (Uki)